Tuesday, October 11, 2011

Budaya Kekerasan Yang Semakin Memprihatinkan

Belum lagi berita mengenai kekerasan yang dilakukan oleh siswa-siswa SMAN 6 Jakarta terhadap wartawan hilang dari ingatan, muncul lagi berita mengenai kekerasan yang dilakukan oleh siswi-siswi sebuah SMP di Lampung terhadap rekannya yang beredar melalui video, kemudian berita mengenai mahasiswa di Gorontalo yang dipecat karena merusak fasilitas kampus. Di tambah lagi dengan berita-berita lainnya mengenai tawuran pelajar dan mahasiswa, tawuran antar kampung dan tindak kekerasan lainnya. Dengan mudahnya mereka mengumbar emosi sehingga tawuran terjadi di mana-mana.

Dampak dari kekerasan ini tidak hanya dirasakan oleh pelaku yang terlibat tetapi berimbas pula kepada orang-orang yang tidak bersalah baik secara fisik maupun mental. Belum lagi kerugian  yang ditimbulkan akibat perusakan fasilitas- fasilitas umum.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kekerasan begitu mudahnya terjadi disekitar kita? Apakah generasi sekarang mewarisi dampak dari politik adu domba zaman penjajahan Belanda sehingga begitu mudahnya diprovokasi untuk saling serang antar sesama warga kampung, sesama pelajar dan sesama warga masyarakat lainnya. Ataukah faktor kesulitan ekonomi yang membuat orang mudah tersulut emosinya sehingga cenderung anarkis? Mungkinkah ada yang salah dengan pendidikan yang diperoleh oleh anak-anak di rumah , di sekolah maupun dari lingkungan sehingga kekerasan dianggap hal biasa? Benarkah pandangan yang mengatakan tayangan kekerasan di televisi turut mendorong munculnya perilaku agresif ?

Semua harus dikaji dan dicarikan solusinya agar kekerasan tidak terjadi berulang-ulang dan budaya kekerasan serta perilaku agresif tidak diwariskan sehingga perasaan aman kembali kita dapatkan.

3 comments:

  1. yang keras perlu dilunakkan dengan semangat sumpah pemuda biar ada hikmah dan manfaat nya

    ReplyDelete
  2. bu fer blog saya berubah URL menjadi http://www.gurubelajar.com/ untuk itu di my Blog List minta di edit supaya tidak error

    ReplyDelete