“GALAU”
Entah siapa yang pertama kali
mempopulerkan kata “Galau”, akhir-akhir ini kita seringkali mendengar kata ini
diucapkan dalam pergaulan sehari-hari, dilayar kaca, bahkan menjadi soundtrack
film “Negeri Lima Menara” yang dibawakan oleh
Yovie & Nuno . "Galau bisa menimpa siapa saja, anak-anak, remaja, orang tua, bahkan pemerintahpun galau ketika harus membuat keputusan apakah harga BBM akan dinaikkan atau tidak. Bahkan para ABG katanya tidak gaul kalau tidak galau. Lebaaa...y
Dari segi arti, kata “Galau” sama artinya dengan kata bingung, bimbang, ketidakpastian, bisa juga
berarti suasana hati yang tidak menentu karena sesuatu hal/masalah yang sedang kita hadapi, atau ketika kita harus membuat satu keputusan tapi masih ragu-ragu. Ketika
sedang” galau “ bisa saja semangat dan motivasi menjalankan aktifitas
sehari-hari menjadi kendur.
Thanks to social media yang menyediakan wadah untuk berbagi galau. Ketika menghadapi situasi
“galau”, orang biasanya mencari teman untuk berbagi mengusir rasa “galau” ini.
Dengan maraknya social media, sebagian orang merasa mendapatkan wadah untuk
mencurahkan perasaan terutama untuk
mengusir rasa “galau” yang dalam kondisi tertentu tidak dapat diungkapkan
secara langsung kepada teman
maupun orang-orang terdekat lainnya. Walaupun begitu kita tetap harus memilah
mana hal yang pantas “go public” dan tidak. Tetapi banyak juga yang masih
memilih cara konvensional yaitu berbagi rasa dengan teman-teman atau orang
dekat lainnya .
Apapun cara yang dipilih, jangan
sampai perasaan “galau” ini mengganggu kualitas kehidupan kita dan tetap
semangat menjalani hari-hari yang penuh warna , suka duka kehidupan. Dan perlu
juga kita sadari terkadang kitalah yang mengundang rasa “galau” ini karena
masalah yang kita buat sendiri…